Lamuri, adalah sebuah kerajaan kuno yang pernah ada di wilayah Aceh, kini namanya menjadi Lamreh, sebuah desa yang berada dalam Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Dalam lintasan sejarah Lamreh yang dikenal dengan sebutan Lamuri menjadi lirikan bangsa besar dunia seperti bangsa Arab, India, dan Cina. Tidak mengherankan jika adanya pecahan benda-benda hasil kebudayaan masa lalu yang dijumpai Desa Lamreh.
Nama Lamreh mencuat ketika direncanakannya pembangunan
lapangan golf internasional oleh salah seorang pengusaha luar di kawasan ini. Rencana pembangunan ini menimbulkan berbagai tanggapan dalam masyarakat. Satu
pihak menginginkan agar dibangunnya lapangan golf guna pengembangan ekonomi
masyarakat, pihak lainnya menganggap lokasi tersebut memiliki nilai yang sangat
penting bagi sejarah Aceh, oleh beberapa ahli sejarah dan arkeologi bukit
Lamreh merupakan salah satu kota pelabuhan kuno dalam jaringan perdagangan internasional
pada masa kerajaan Lamuri dan merupakan
cikal bakal terbentuknya kerajaan Aceh Darussalam.
Jika dilihat dari kacamata geografi, letak bukit Lamreh sangatlah strategis, sebagai sebuah kawasan yang berbatasan dengan Selat Malaka,
lautan Lamreh sangatlah indah. Banyak masyarakat lokal bahkan mancanegara tertarik untuk berwisata
ke sana. Baru-baru ini, beberapa tempat di Lamreh telah menjadi destinasi objek wisata baru, seperti pantai
benteng inoeng balee, tebing dan pantai ujung kelindu, serta bukit Soeharto. Tujuan para wisatawan sangatlah beragam, ada yang hanya
sekedar menikmati keindahan alam, bahkan ada
dari mereka yang ber-camping serta bermalam di sana.
Panorama alam di Bukit Lamreh sebagai lokasi Situs Kerajaan Lamuri
(Dok. Glamour Pro)
|
Bukit Lamreh berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan objek wisata sejarah dan budaya
maupun objek wisata alam baharinya. Namun potensi tersebut tidak dapat berkembang dengan baik
bila tidak dibarengi dengan fasilitas dan infrastruktur yang memadai, maka karenanya butuh perhatian khusus agar bukit Lamreh menjadi objek wisata unggulan. Kita harapkan pemerintah berperan aktif dalam
kegiatan pengembangan di sektor pariwisata khususnya wisata sejarah dan budaya yang
masih sangat minim sentuhan dan dukungan dari pemerintah. Semoga!!!.
Write by: Oleh: Ahmad zaki Husaini*
*Tim Peneliti Melacak Jejak Kerajaan Kuno Lamuri.
*Tim Peneliti Melacak Jejak Kerajaan Kuno Lamuri.
e-mail: ahmadzaki567@gmail.com
Selengkapnya dapat dibaca laman history Nusantara, dan pada “Majalah Librisyiana", Rubrik Historia, edisi 2 | Januari
2016.
Artikel ini juga dimuat dalam laman History Nusantara
Artikel ini juga dimuat dalam laman History Nusantara
salamu`alaikom rakan meutuah. saleum lon pegah tuha ngoe muda... nyoe tulesan lon lake ijin berbagi supaya troh maksud bercerita. teurimong geunaseh rakan syedara.
ReplyDeleteWaalaikumsalam wr.wb tgk meubahagia, mudah2an bermanfaat bagi mandum pembaca,semoga!! silahkan neu berbagi. Sabah tgk. Asya.
ReplyDelete