peta sejarah nusantara (ilustrasi)
peta sejarah nusantara (ilustrasi)
Berbicara mengenai tentang proses masuknya Islam ke Asia tenggara tidak terlepas dari lima masalah-masalah pokok; dari mana datang, siapa pembaanya, apa yang dibawanya, kapan kedatangannya, dan bagaimana prosesnya. Para ahli telah mencoba untuk menjawab hal-hal pokok tersebut, baik dari kalangan muslim maupun orientalis sehingga muncul beberapa teori.
Teori-teori tentang tempat asal Islam yang masuk ke Asia Tenggara masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini. Kebanyakan diantaranya memberi argumen Islam Asia Tenggara berasal dari India, namun sebagian lainnya menyatakan Islam dibawa melalui Arab, Cina, dan Afrika. Siapa pembawa agama Islam ke wilayah Asia Tenggara pun tidak dapat diketahui secara pasti. Diduga awal kedatangan Islam akibat hubungan dagang antara pedagang-pedagang Arab dari Timur Tengah atau wilayah India dengan penduduk-penduduk di daerah pesisir di kawasan Asia Tenggara.
Pada umumnya ada dua proses Islamisasi Asia Tenggara, pertama penduduk pribumi berhubungan dengan pendatang Islam kemuadian memeluk Islam. Kedua, pendatang-pendatang Islam bertempat tinggal secara permanen di suatu wilayah/daerah (M. C. Ricklef, 2007: 3). Awal mula Islam dibawa masuk melalui daerah pesisir sebagai tempat awal persinggahan para musafir muslim. Islam fase ini berkembang secara perseorangan yang baru menyentuh masyarakat pesisir, belum bersentuhan dengan masyarakat pedalaman maupun pemerintahan setempat.
Bukti Islam Nusantara

Fase selanjutnya  ia berkembang menjadi kelompok-kelompok atau komunitas. Melalui perkawin dengan wanita peribumi ajaran agama Islam menjadi lebih berkembang menjadi suatu komunitas. Selain dari perkawinan, islam juga berkembang melalui kebudayaan lokal, tasauf, kesenian, serta pendidikan. Pada fase kedua ini Islam telah menjadi suatu komonitas besar dengan pusat-pusat perkotaan. Dari sinilah puncak penyebaran agama Islam hingga munculnya kerajaan-kerajaan. Diantara bukti proses penyebaran Islam di Asia Tenggara ialah adanya bekas bangunan istana atau kraton, bangunan suci (masjid), makam dan nisan, serta adanya catatan atau tulisan dalam bentuk naskah.
            Sumber: buku Geografi Islam.

0 comments so far,add yours